STRATEGIS PENGAWASAN KONTEN NEGATIVE MEDIA SOSIAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU MELALUI PENDEKATAN HOKUM DAN AGAMA
DOI:
https://doi.org/10.55108/jbk.v2i2.243Kata Kunci:
media sosial, konten negatif, pemiluAbstrak
Pasca reformasi 1999, demokrasi di Indonesia mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut dimulai dari penggunaan
sistem tertutup menjadi sistem terbuka dalam pemilihan anggota legislaf, lahirnya lembaga polik baru yang dikenal dengan Dewan Perwakilan Daerah atau DPD hingga pada prosesn Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan secara langsung. Berbegai perubahan dalam system demokrasi tersebut menyebabkan kompesi semakin ketat baik di internal partai
maupun antar partai polik dan perseorangan yang mengiku kontestasi. Bukan hanya peserta pemilihan umum, m sukses atau
m pemenangan juga dak sedikit yang terlibat akf dalam mensosialisasikan dan mengkampanyekan calon yang didukung.
Penggunaan berbagai media baik media konvensional maupun media digital mereka gunakan untuk mendapatkan
simpa dan empa dari masyarakat. Berbagai wacana serta isu tak jarang mereka gunakan untuk mempengaruhi
pemilih. Hal ini dak terlepas dari tujuan utama mereka yaitu memenangi kompesi dalam yang akan berlangsung.